Bab Sabar

Kesabaran itu ada batasnya, bagi ia yang pemarah, cenderung pemarah, atau menyetujui sikap menjadi pemarah.

Bagi salik, sholeh, islam kaffah, orang yang mengaku khauf, apalagi mengklaim bertasawuf, kesabaran adalah seperti bernafas. Sabar bukanlah pekerjaan ‘berkesadaran’, bukan pekerjaan yang perlu dipertontonan, bukan pekerjaan luar biasa yang pantas ditunjuk tunjukkan, bukan pekerjaan yang istimewa, bukan pekerjaan yang perlu pengakuan manusia.
Sekaligus bukan pekerjaan yang boleh ada liburnya, atau boleh digantikan oleh orang yang lainnya.
Kesabaran adalah kaffah, menyeluruh hingga pada buluh darah dan rongga paru parunya.

Saking sulitnya sabar, maka yang sudah dianggap sabarpun, masih merasa belum cukup sabar. Semata mata, karena ia masih ‘merasa bahagia’ kala ada yang memuji kesabarannya.

Maka sabar jangan lagi menjadi buah bibir kita. Mari membuatnya menjadi penghuni hati nurani semata.

enyerawati 18112012